20 Desember 2015
Hujan takturun
Sepi rasanya
Hawa dingin kesepian tanpa cipratan air hujan yang harum
Aku berbaring dengan nyeri hati yang datang
Datang tiba-tiba karena mu
Yang entah mengapa sangat menyayat hati
Aku menyayangimu dengan setulus-tulusnya hati
Tapi...
Yah sudahlah, takguna ku ceritakan panjang lebar
Lagipula akan menambah perih
Aku berharap kau kembali kepada sosokmu yang dulu
Sangat mustahil untuk terjadi
Namun...
Entahlah, aku tetap berharap
Untukmu yang mungkin tidak akan pernah tau aku menulis ini
Untukmu yang tidak akan pernah tau rasanya menjadi seorang aku
Untukmu yang menjadi bagian dari doa
Kuharap ada hembusan angin dari Yang Maha Penguasa Hati yang akan memperbaikimu